SELAMAT PETANG !!
Tulisan ini diinspirasi dari kejadian sore ini. Hari ini, saya dan ayahndo mengantar bundo ke stasiun Gubeng.
Bundo dan rombongan akan pergi ke Bandung untuk rekreasi akhir tahun. (how nice) Sementara tahun baru saya hanya di rumah, menjaga agar rumah tetap hangat -__-
Sebenarnya saya sudah tidak mau ikut mengantar bundo. Tapi karena ayahndo berkata seperti ini
,"Aduh, masak kamu tega ngebiarin papa pulang sendirian habis nganterin mama? Kan nggak asik, udah kamu ikut aja.."
Padahal begitu di Stasiun Gubeng, yang benar- benar ditinggal sendiri ya saya. Ayahndo ngobrol sama om- om lain. Bundo juga kecantol sama temen- temennya.
Please, deh. Saya cuma bengong dan memadu kasih dengan HP
-___-
who's getting alone now??
OKAY, permasalahan kali ini bukan masalah sendirian atau di stasiun. Bukan juga tentang betapa beratnya melepas bundo pergi (tooooloong ya, bundo pergi hanya 3 hari).
Setelah kereta bundo datang, kami berjalan ke peron. Menghampiri gerbong kereta yang baru saja berhenti.
Sebelum melangkah, bundo berhenti dan bertanya pada segerombol anak muda berseragam khusus (sepertinya magang di stasiun).
"Mas, ini gerbong 5 di mana?"
"Oh, di sana, ibu. silakan!" tunjuk yang berbadan kecil.
WAIT!!
Saya kok familiar dengan muka si mas berbadan kecil itu. Langsung saya tegur, "Eh, *k* ya??"
Dia kaget, mungkin sedikit bingung dengan muka saya. Maklum, sudah 6 tahun kami tidak jumpa. Terakhir ketemu saat masih di SD. Muka kami kurang lebihnya sudah berubah, kan??
Lanjut..
Ceritanya bukan karena aku merindukan teman lamaku, bukan juga tentang kereta atau masinisnya..
Sebelumnya, saya akan bercerita tentang kehidupan temanku itu. Sejak kelas 4 SD dia sudah punya passion tentang KERETA API.
Saya masih sangat ingat, ketika kami pertama kali dapat ruang kelas yang menghadap ke jalan raya. Ketika itu dia girang sekali. Setiap pagi dia melongok ke jendela, kalau kurang sampai dia belain sampai naik ke atas kursi.
Pernah suatu ketika sedang pelajaran. Terdengar klakson kereta. Dia langsung beranjak dari kursinya dan melongok ke jendela.
Jelas saja guru langsung menegur, dan dengan santai dia menjawab
"Ada kereta, bu.. hehehe..." (lalu duduk dengan wajah innocent)
-__-
Saya nggak merasa risih, jijik atau menatap dia dengan tatapan aneh. Meski saya masih kecil sekali, saya merasa kalau dia seorang anak dengan passion yang kuat.
Saya iri sekali dengan dia.
Kenapa?
Di usia sekecil itu dia sudah menemukan apa yang dia cari, apa yang dia suka, dan apa yang dia inginkan. Saat itu saya berpikir kalau mungkin saja passion itu akan menghilang sesuai dengan umurnya yang beranjak menua.
Tapi salah, meski akhirnya 6 tahun kemudian kami berjumpa, dia tetap menyukai kereta. Buktinya, ketika saya berdiri di sampingnya dia berbisik
"Hey, Ibu kamu untung sekali bisa naik kereta ini. Ini termasuk kereta terbaik yang pernah ada. Kursinya itu empuk sekali. Dibanding jenis lain yang bahannya dari karet. Kujamin perjalanannya pasti menyenangkan."
FB yang dimilikinya, semuanya berisi tentang kereta, petualangannya dengan gerbong- gerbong kereta dan semua kehidupannya dengan kereta. Menakjubkan.
Dia membuat saya semakin iri. Dia sudah menekuni bidang yang disukainya sejak sangat belia. Sementara saya??
Pada usia 4 SD, saya tidak lebih seperti burung yang hidup di dalam sangkar emas. Dipelihara dengan sangat baik oleh raja dan ratu.
Tidak lebih juga daripada pohon kecil di bawah naungan dua pohon beringin yang besar.
Pada waktu kelas 4 SD saya merasa hidup saya sudah berjalan sebagaimana mestinya. Saya belajar, orang tua memberi uang untuk jajan, saya punya rumah untuk pulang, dan yaaah.. Hal- hal lain yang membuat saya enggan pergi dari sangkar emas saya.
Hal- hal lain yang membuat saya berhenti untuk tumbuh menyaingi pohon besar.
Kenapa seperti berada di sangkar emas dan dirawat oleh raja dan ratu??
Hidup saya ini sudah tercukupi. Cinta (iya), Uang (iya), pendidikan (iya), kebahagiaan (iya).
Mereka menjaga hidup saya agar mengalir dengan sangat normal, jangan sampai kena masalah, jangan sampai ada yang melukaimu meski hanya seujung kuku.
Tapi sadarkah, kehidupan itu telah memerangkap jiwamu??
Kau dilindungi dan dipenuhi semuanya, jadi kau jangan mencoba apa- apa..
Sungguhkah itu baik untukmu?? Kehidupan seperti itu tidak akan lama. Suatu saat akan ada masa di mana semuanya sirna.
Ada saat di mana raja dan ratu yang senantiasa memberimu makan akan tiada. Dan siapa yang akan memberimu makan??
Kenapa seperti pohon kecil di bawah dua pohon beringin yang besar???
Pohon kecil yang ada di bawah bayang- bayang pohon besar akan merasakan keteduhan dan kenyamanan.
Ketika panas menyengat, dia akan teduh oleh batang dan dedaunan pohon besar.
Ketika hujan mengguyur, dia juga akan aman dari serpihan air
Bila angin bertiup, dia akan aman di bawah naungan pohon besar..
Tapi taukah kalian kalau keadaan itu sebenarnya membunuh perlahan?
Pohon kecil suatu saat akan tumbuh membesar, terus meninggi. Mau tidak mau.
Apakah pohon itu akan terus tumbuh di bawah bayang- bayang?? Jika suatu saat nanti kedua pohon besar tumbang, apa yang akan menaungi si pohon kecil?
Langit?? Tidak, langit menyediakan matahari yang bisa membakar. Menghembuskan angin yang merobohkan, meneteskan hujan yang mengikis..
Keadaan- keadaan seperti itulah yang harus kita sadari sejak awal. Keluarlah dari kotak anda, keluarlah dari cangkang anda.
Keluarlah dari surga anda.
Jejakkan kaki ke tanah, jangan takut basah, terbakar atau terluka.
Dunia ini terlalu sia- sia jika hanya dihabiskan di balik garis rasa aman anda.
Bermimpilah lebih tinggi. Berangan- angan sejauh mungkin. Bayangkan sesuatu yang anda inginkan...
Imipan, mimpi, harapan, keinginan memiliki kekuatan sendiri..
Kekuatan yang dihasilkan akan membuat mimpi- mimpi itu menjadi kenyataan.
Belum percaya?
Percayalah..
Belajarlah dari sekeliling anda.
Belajarlah dari rekan saya..
Dulu dia seperti anak SD bodoh yang mengagumi kereta (nganggur sekali, kan?!)
Tapi kini dia bisa bekerja sebagai freelance di stasiun. Dia bisa mengagumi kereta dari dekat..
Keinginan sejak kecilnya terlaksana. Itu karena dulu dia bermimpi ingin seharian memandangi kereta.
Itu karena dari dulu dia selalu ingin mempelajari kereta dari dekat..
Semua impiannya terjawab karena dia memanfaatkan kekuatan mimpi itu..
Mungkin terdengar mustahil. Tapi sekali- sekali cobalah percaya dengan mimpi anda sendiri, cobalah melakukan apa yang anda impikan. Mencoba tidak ada salahnya.
GRATIS!!!
HVNS66
Tidak ada komentar:
Posting Komentar