Halaman

Hang your dream through the sky

Hang your dream through the sky

Make Dreams Come True

Dreaming--Believe--Work Harder--Rely on God

Senin, 13 Mei 2013

Evening Coffe

Dua tahu terakhir, setiap minum kopi, selalu ada reaksi berlebihan dari dalam lambungku. Entah mual, sebah, kembung, selalu ingin bersendawa, dan ada refluk dari lambung. Kadang juga aku merasa keringat dingin keluar setelah mengonsumsi kopi. 


Semula aku hanya berpikir inilah efek tidak kuat minum kopi, tapi... Orang itu, sebut saja Q memberitahuku mengenai GERD

(Gastro-Esophageal Reflux Disease).


Q bilang kalau aku harus menghentikan kebiasaanku minum kopi. Kenapa?


Dia bilang kalau aku meneruskan kebiasaanku, GERD yang semula ringan ini akan berdampak makin parah, mulai peradangan sampai kanker kerongkongan.

Tapi, aku nggak peduli..

Berapa kalipun kerasnya dia melarangku meminum kopi, aku tetap meminumnya


Kamu tahu, kopi itu seperti candu bagiku.


dulu setiap aku pergi bersamamu, kamu selalu membawaku ke kedai kopi dan membelikan secangkir kopi hitam atau segelas kopi modifikasi.

Setelah itu, kita akan ngobrol sampai sorepun habis, menyisakan ampas kopi di dasar gelas masing- masing.



Setiap aroma kopi itu kuhirup, aku seolah sedang duduk berhadapan denganmu di sebuah kedai sederhana. 

Dengan suasana yang tenang dan homey
Sederhana.. Memang itulah cara kita menghabiskan waktu bersama. Dulu.
Kita bertukar cerita sepanjang siang... Menyeruput kopi cecap demi cecap..
Membiarkannya sampai mendingin dan menyisakan hanya butiran ampas.



Sekarang, aku bahkan terlalu bingung untuk mengingatmu. Kamu seperti asap kopi yang kita minum di suatu siang. Mengepul pada saat hangat, dan sirna saat mendingin.

Asapnya memang wangi, sama seperti hatimu... Tapi  keberadaannya tidak lama.



Aku juga terlalu tidak rela melupakanmu. Kamu seperti kopi bagiku. Menyenangkan, tapi membawa kesakitan. 

Keputusan untuk pergi darimu, sama menyangsikan dengan berhenti meminum kopi.


Aaah... Aku hanya bisa bilang, biarkan waktu membawa kita berdua. Menyudutkan kita sampai ke tepian yang nantinya justru akan mempertemukan kita atau malah memisahkan kita jauh- jauh.



Setidaknya...
Aku ingin kita memiliki waktu senggang di suatu siang, sekedar untuk ngobrol dan menikmati kopi kita sendiri..

Hanya sekedar berbagi cerita dan tawa. Berusaha memahami satu sama lain, kalau ternyata ada perbedaan yang harus diabaikan sejenak. 



Harapan hanya harapan..



Untuk saat ini, aku hanya bisa meminum kopiku sendiri. Sedikit semangat untuk hari- hari lain tanpamu.